Showing posts with label Linux. Show all posts
Showing posts with label Linux. Show all posts

Tuesday, 19 January 2016

Menjalankan Aplikasi Windows (Microsoft Office) di Linux dengan Mudah Menggunakan PlayOnLinux

Salah satu jenis dokumen yang sering digunakan di perusahaan untuk berbagi file/dokumen dengan pihak lain adalah Microsoft Office. Adanya aplikasi OpenOffice/LibreOffice yang mampu membaca dan merevisi file Microsoft Office sangat membantu proses share dokumen ini namun adakalanya format yang dibuka/disimpan oleh LibreOffice tidak 100% sama. Jika demikian, alternatif yang paling mungkin adalah menjalankan aplikasi Windows seperti Microsoft Office di Linux.
Salah satu aplikasi yang mudah diinstall dan dipergunakan untuk keperluan ini adalah aplikasi PlayOnLinux. Aplikasi PlayOnLinux menggunakan Wine untuk menjalankan aplikasi yang dimaksud, namun prosesnya dibuat sederhana dan intuitif.
Berikut adalah proses menjalankan Microsoft Office 2007 pada Linux openSUSE 12.2 menggunakan PlayOnLinux.
Catatan : Meski dijalankan di Linux, aplikasi Microsoft Office atau aplikasi lainnya yang bersifat propietary tetap memerlukan lisensi.
  1. Install aplikasi PlayOnLinux. Cara termudah instalasi aplikasi di openSUSE adalah menggunakan fasilitas One-Click-Install. Buka http://software.opensuse.org/search, cari nama playonlinux dan kemudian search. Pilih versi yang sesuai dan klik link 1-Click Install.
    `
    vavai-play-on-linux1 
  2. Selesai diinstall, jalankan aplikasi tersebut. Jika menu-nya tidak muncul, PlayOnLinux bisa juga dijalankan melalui konsole dengan mengetikkan nama playonlinux di terminal atau konsole.
  3. Saat dijalankan, PlayOnLinux akan mengecek beberapa requirement, misalnya font-font standard Microsoft dan library lainnya, termasuk aplikasi Wine. Kita hanya perlu mengikuti wizardnya saja
    `
    vavai-play-on-linux2
    `
    vavai-play-on-linux4
    `
    vavai-play-on-linux5
  4. Setelah selesai, kita bisa langsung memilih menu instalasi program aplikasi (Install a Program)
  5. Pilih kelompok aplikasi Office jika ingin melakukan instalasi aplikasi Microsoft Office. Selain Microsoft Office, PlayOnLinux juga bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi lain seperti DreamWeaver, Flash dan lain-lain. Jangan lupa siapkan CD/DVD untuk installernya
    `
    vavai-play-on-linux3
  6. Proses instalasi akan sama persis dengan proses instalasi yang biasa dilakukan di Windows
    `
    vavai-play-on-linux6
  7. Setelah selesai, kita bisa langsung menggunakan aplikasi Microsoft Office tersebut
vavai-play-on-linux7

Sebenarnya saya memiliki lisensi CrossOver Office, namun dari pengalaman saya menggunakan kedua aplikasi ini, kelihatannya aplikasi PlayOnLinux memiliki penampilan yang lebih professional dan mudah digunakan (serta free juga) :-) . Yang jelas, aplikasi semacam Wine, PlayOnLinux dan CrossOver Office ini mempermudah proses integrasi sistem antara Linux dan Windows.
Category: articles

Wednesday, 30 December 2015

Cara Mengatasi Grub Yang Hilang Dualboot Linux dan Windows

 

Linux Mint/Ubuntu menggunakan GRUB (GRand Unified Bootloader) sebagai boot-loader atau boot-manager. GRUB merupakan program kecil dan juga bagian dari sistem operasi, yang nantinya akan memuat sistem operasi yang biasanya tertanam pada harddisk.

Bagi pengguna sistem operasi Linux yang dual boot dengan Windows, mungkin pernah mengalami masalah OS yang tidak mau booting. Hal itu disebabkan hilangnya GRUB, yang merupakan file booting di sistem operasi Linux (pada Windows biasa disebut MBR). Hilang atau rusaknya GRUB biasanya disebabkan karena proses booting dan shutdown yang tidak sempurna, terhapus sengaja, instal ulang OS, atau tertimpa MBR ketika Anda memperbaiki Windows.

Pada kondisi ini sebenarnya OS Anda tidak rusak atau pun hilang, hanya saja ada konfigurasi yang salah yang harus diperbaiki atau kita cukup install ulang GRUB-nya. Ingat, yang diinstall ulang hanya bootloader nya, buka sistem operasinya.

Cara untuk mengatasi GRUB yang hilang karena berbagai hal tersebut diatas adalah dengan menggunakan CD installer atau Flashdisk Bootable yang telah dibuat sebelumnya. Untuk versi penggunaan Ubuntu/Linux Mint bisa menyesuaikan dengan installer yang sama versi nya atau diatas nya.

Masukkan CD installer atau Flashdisk Bootable ke laptop/PC dan booting dari Live CD/Flashdisk tersebut. Setelah berhasil masuk ke desktop, buka Terminal dan jalankan beberapa perintah dibawah ini:

1. Untuk menemukan dimana letak partisi Linux:

$ sudo fdisk -l

Pada Terminal akan terlihat lokasi instalasi Linux Anda, partisi linux saya berada pada /dev/sda5, dan pada partisi Anda mungkin berbeda, bisa saja di /dev/sda6, /dev/sda7, dan lainnya.

2. Mount partisi dimana instalasi Linux berada:

$ sudo mount /dev/sdaX /mnt

Perhatikan, /dev/sdaX adalah lokasi instalasi Ubuntu. Lokasi instalasi ini tergantung pada hasil pada langkah 1.

3. Install GRUB ke partisi yang sudah di-mount

$ sudo grub-install --root-directory=/mnt/ /dev/sda

4. Update GRUB

Setelah langkah diatas berhasil dijalankan, langkah berikutnya adalah update GRUB yang baru saja diinstal.

$ sudo update-grub

Setelah itu, restart komputer untuk memastikan apakah GRUB sudah tampil pada saat booting.

5. Dan akhirnya, GRUB Anda pun akan kembali muncul :)
Category: articles

Friday, 25 December 2015

Cara Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)
 
Bagi yang sedang menunggu versi terbaru dari Linux Mint, kini telah hadir Linux Mint 17.3 dengan initial nama Rosa. Di bulan Desember 2015 Linux Mint mengeluarkan versi terbarunya yaitu Rosa. Kok namanya Rosa ya ? 
Linux Mint akan selalu mengeluarkan nama yang berbeda  di setiap versinya dengan Huruf Pertama sesuai dengan urutan abjad. Misalnya versi 14 ( Nadia ), 15 ( Olivia ), 16 ( Qiana ), 17 ( Petra ) , untuk versi point ( titik ) 17.1 ( Rebecca ) 17.2 ( Rafaela )  dan yang terbaru yaitu Rosa.

Kita dapat mengupgrade Linux Mint versi lama misalnya : ...Petra,  Rebecca maupun Rafaela ke Linux Mint terbaru yaitu Rosa

Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)

Cara paling mudah dan banyak di pakai oleh para pengguna Linux Mint untuk mengupgrade Sistem yaitu menggunakan Manajer Pembaruan ( Update Manager ).

Cara Upgrade Linux Mint 17.3 Rosa untuk Cinnamon dan Mate

Siapkan koneksi internet yang stabil dengan kecepatan yang memadai (  yang penting jangan terlalu lemot,  dan pastikan koneksinya lancar )

Bila koneksi internet terputus , ulangi proses upgrade sampai selesai. Dianjurkan untuk menggunakan jaringan internet wifi dengan koneksi yang cepat.

Jangan restart komputer saat proses upgrade , karena dapat menyebabkan kerusakan pada sistem.

Bila hal ini terjadi , lanjutkan proses upgrade sampai selesai. Namun bila kerusakan yang terjadi parah dan tidak bisa melanjutkan proses upgrade , terpaksa kita harus instal ulang Sistem Operasi.

Dalam hal upgrade sistem , koneksi internet merupakan hal yang penting dan perlu diperhatikan.

Untuk berjaga-jaga bila terjadi listrik padam atau baterai laptop habis , bisa gunakan UPS.

Buka Manager Pembaruan/Software Update Manager  dengan meng-klik ikon yang  berupa gambar perisai yang teletak di panel.

Secara default biasanya ikon manager pembaruan sudah aktif dan terletak berdampingan dengan applet tanggal dan waktu. Namun bila kebetulan terhapus dari panel aktifkan kembali dengan cara sbb :

Klik kanan panel - kemudian pilih tambahkan applet ke panel -  klik manager pembaruan - terakhir klik tambahkan ke panel .

Setelah Jendela manager Pembaruan terbuka klik tombol refresh atau penyegaran , tunggu hingga proses selesai.

Update terlebih dahulu manajer pembaruan (mint update) ke versi yang terbaru. Lalu update informasi upgrade ( mint-upgrade-info ).

Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)

mint-Upgrade-info untuk menampilkan menu Upgrade ke linux versi terbaru.

Bila tidak terdapat paket update untuk (mint update dan mint-upgrade-info) berarti kedua paket tersebut sudah dalam versi terbaru.

Klik Menu Ubah ( Edit ) lalu klik Upgrade to linux mint 17.3 Rosa 

Setelah itu ikuti saja setiap instruksi dalam proses upgrade Linux Mint 17.3 Rosa.

Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)


Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)


Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)


Pada tahap persyaratan centang persetujuan untuk upgrade sistem dan resiko yang terjadi lalu klik Terapkan.

Setelah proses upgrade selesai cek versi linux dengan mengetikan perintah pada terminal linux.

$ lsb_release -a

Upgrade Linux Mint 17.2 (Rafaela) ke 17.3 (Rosa)
Category: articles

Saturday, 5 December 2015

Mengatasi Error "  See 'systemctl status apache2.service' and "journalctl -xm" for details. "


Pada saat merestart apache2 anda mengalami masalah seperti di atas ,berikut solusi permasalahnnya :

1. Pertama anda cek port dari apache2 tersebut dengan cara ketikkan perintah
    # nano /etc/apache2/port.conf


2. Port diatas tertera Listen 443 ,padahal port default dari apache2 yaitu 80.
3. Kemudian ganti port tersebut seperti gambar dibawah ini.



4. Kemudian simpan dengan cara CTRL + X dan tekan enter
5. Kemudian coba restart kembali apache anda.

Category: articles

Thursday, 3 December 2015

Perbedaan CHMOD 777 dengan CHMOD 755

Pada saat kita memberikan hak akses pada suatu direktory atau pada suatu file maka kita akan mengetikkan sytag:
chmod 777 atau chmod 755 Apa sih bedanya chmod 777 dengan chmod 755.
Dengan mengetikkan syntag:
ls -l maka kita dapat melihat file atau directory beserta atributnya.


chmod ada bermacam-macam. Pada chmod 777 maka keterangannya akan tertulis
rwxrwxrwx
yang apabila kita terjemahkan dengan angka biner adalah sebagai berikut
rwx        rwx          rwx

111        111          111

4+2+1   4+2+1      4+2+1
    7               7                  7

sedangkan jika kita mengetikkan syntag chmod 755 maka pada keterangan akan tertulis
rwxr-xr-x
yang bila dibinerkan adalah
rwx          r-x        r-x
111         101       101

4+2+1    4+0+1    4+0+1

   7             5            5

Teman-teman sudah mengerti atau belum apa sih arti dari rwx?

r=read=4 -> permission untuk hak read / baca
w=write=2 -> permission untuk hak write / tulis
x=execute=1 -> permission untuk hak execute / menjalankan file executable


jadi jika kita mengetikkan chmod 777=rwxrwxrwx
 dan jika kita mengetikkan chmod 755=rwxr-xr-x
-tiga kolom rwx pertama menyatakan permission yg dimiliki owner file/direktori.
-tiga kolom rwx kedua menyatakan permission yg dimiliki group dari ownernya.
-tiga kolom rwx ketiga menyatakan permission yg dimiliki oleh other berarti disini selain owner dan grup.


Jadi kesimpulannya adalah pada chmod 777 berarti owner/pemiliknya,group dari ownernya dan other mendapatkan hak yang sama untuk bisa menulis, membaca serta mengeksekusi file tersebut. Sedangkan pada chmod 755 hanya owner yang dapat membaca,menulis serta mengeksekusinya dan group serta othernya hanya dapat membaca dan eksekusi namun tidak mempunyai hak untuk menulis.
Category: articles
Mengatasi error " E: Unable to correct problems, you have held broken packages" Saat Menginstall DNS Bind9


DNS Bind9

     Anda mengalami masalah error "E: Unable to correct problems, you have held broken packages" saat menginstall DNS Bind9 ,berikut solusi permasalahannya :


1. Pertama anda cek dan edit repository anda terlebih dahulu dengan cara ketikkan perintah :

#nano /etc/apt/sources.list

2. Tampilan dibawah ini yaitu repository yang belum saya konfigurasi apapun.


DNS Bind9

3. Kemudian matikan repository yang masih nyala tersebut dengan cara di pagari (#) dan kasih repository yang baru ,misal saya kasih repository tersebut:

deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ wheezy-updates main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian-security/ wheezy/updates main contrib non-free



DNS Bind9

4. Kemudian simpan repository tersebut dengan cara tekan tombol CTRL + X kemudian pilih Y dan tekan enter untuk menyimpan.

5. Setelah repository tersebut disimpan kemudian ketikkan perintah berikut 

#apt-get update
#apt-get dist-upgrade

6.Kemudian anda coba install DNS Bind9 lagi . 
Category: articles

Tuesday, 1 December 2015

Cara Scan / Mengetahui Channel Frekuensi yang Dipakai Wireless Melalui Terminal Linux
Chanel


Buka terminal linux kamu, kemudian ketikkan perintah beriku untuk melakukan scan channel frekuensi wireless.


#iwlist wlan0 scan | grep Frequency


Setelah menjalankan perintah tersebut, channel frekuensi yag digunakan oleh wireless di sekitar kita akan terbaca. Lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

Chanel

Bagaimana sangat mudah bukan? Nah, kalau sudah mengetahui channel berapa saja yang telah digunakan, kita baru bisa menentkan channel yang tepat untuk dipakai pada jaringan wireless yang akan kita bangun. Atau jika kamu sudah membangun jaringan wireless, tetapi channel yang dipakai bertubrukan dengan jaringan wireless lainnya, kamu bisa merubah channel pada jaringan wireless Anda. Semoga bermanfaat.

Category: articles

Sunday, 29 November 2015

Mengatasi VirtualBox Error “Kernel driver not installed (rc=-1908)” di Linux



Reza saputra

VirtualBox di Ubuntu saya tiba-tiba tidak bisa di jalankan dan menampilkan pesan error :

Reza Saputra

Kernel driver not installed (rc=-1908)
The VirtualBox Linux kernel driver (vboxdrv) is either not loaded or there is a permission problem with /dev/vboxdrv. Please reinstall the kernel module by executing
‘/etc/init.d/vboxdrv setup’
as root. If it is available in your distribution, you should install the DKMS package first. This package keeps track of Linux kernel changes and recompiles the vboxdrv kernel module if necessary.

Hasil googling ketemu tutorialnya di binarytides.com dan setelah saya coba berhasil dengan baik.
berikut langkah-langkahnya :

#aptitude update
#aptitude install build-essential module-assistant
#aptitude install dkms
#m-a prepare
#/etc/init.d/vboxdrv setup

Reza Saputra





Category: articles

Saturday, 28 November 2015

Hard Disk Formatting Commands in Linux
Reza Saputra
Langkah # 1: Partisi disk baru menggunakan perintah fdisk
 
Perintah berikut akan menampilkan semua terdeteksi hard disk :
 
# fdisk -l | grep '^Disk'


Keluaran:
 
Disk / dev / sda: 251,0 GB, 251000193024 byte
Disk / dev / sdb: 251,0 GB, 251000193024 byte 
 
Sebuah nama perangkat mengacu pada seluruh hard disk. Untuk informasi lebih lanjut lihat partisi Linux konvensi penamaan dan pemetaan drive IDE.

Untuk partisi disk - / dev / sdb, masukkan:
 
# fdisk /dev/sdb

Perintah fdisk dasar yang Anda butuhkan adalah:
  • m - cetak bantuan
  • p - mencetak tabel partisi
  • n - membuat partisi baru
  • d - menghapus partisi
  • q - keluar tanpa menyimpan perubahan
  • w - menulis tabel partisi baru dan keluar
Langkah # 2: Format disk baru menggunakan perintah mkfs.ext.3
 
Untuk memformat partisi Linux menggunakan ext2fs pada disk baru:
 
# mkfs.ext3 /dev/sdb1
 

Langkah # 3: Mount disk baru menggunakan perintah mount
 
Pertama membuat mount point / disk1 dan menggunakan perintah mount untuk me-mount / dev / sdb1, masukkan:
 
# mkdir /disk1
# mount /dev/sdb1 /disk1

# df -H 


Langkah # 4: Update file / etc / fstab

Buka / etc / fstab, masukkan:
 
# vi /etc/fstab
 
Tambahkan sebagai berikut:
 
/ dev / sdb1 / disk1 ext3 defaults 1 2 
 
Simpan dan tutup file tersebut.
 
Tugas: Label partisi
 
Anda dapat label partisi menggunakan e2label. Sebagai contoh, jika Anda ingin label partisi baru / backup, masukkan
 
# e2label /dev/sdb1 /backup
 
Anda dapat menggunakan nama label insted nama partisi untuk me-mount disk menggunakan / etc / fstab:
 
LABEL=/backup /disk1 ext3 defaults 1 2

sumber : http://www.cyberciti.biz/faq/linux-disk-format/
Category: articles

Tuesday, 17 November 2015

Mengatasi Wired Connections Device not Managed pada Linux Mint

Hari ini saya akan post Mengatasi error wired connections "Device not Managed" pada linux mint,langsung saja konfigurasinya
1.pertama ,saat kita akan menghubungkan ethernet kita akan ada tampilan device ethernet yang tidak bisa digunakan ,padahal telah terhubung namun akan muncul seperti ini.

2.Kemudian pada terminal di linux kita ketik "ifconfig" interfaces eth0 sudah kita nyalakan namun tidak muncul seperti ini.


3.solusi pertama kita edit network managernya,caranya ketikkan perintah:
  #nano /etc/NetworkManager/NetworkManager.conf

4.kemudian edit ifupdown pada managed dari "false"menjadi "true". 




Setelah kita edit kita simpan dan keluar (Ctrl+x) kemudian pilih Y

5.kemudian restart network-managernya ,ketikkan perintah #/etc/init.d/network-manager restart


6.kemudian interface untuk eth0 sudah ada dan muncul,misal kita cek pada terminal dengan ifconfig.


Category: articles

Saturday, 14 November 2015

Cara Mengetahui Ukuran File, Direktori dan Kapasitas Disk Linux

Mengetahui ukuran file atau direktori serta kapasitas hardisk (HDD) yang sudah digunakan dan kapasitas harddisk yang masih tersedia merupakan hal basic yang penting anda kuasai pada saat anda menggunakan sistem operasi apapun, baik Linux, Windows, Mac OSX, Android atau sitem operasi lainnya.
Dengan mengetahui ukuran file atau direktori beserta kapasitas harddisk yang masih tersedia dan harddisk yang sudah dipakai, diharapkan nantinya anda akan lebih bisa mengontrol dan memanage harddisk anda, kira-kira mana saja aplikasi yang tidak penting, mana saja file dan direktori yang tidak penting, sehingga anda bisa menghapusnya untuk menghemat kapasitas harddisk yang tersedia.

Menghemat kapasitas harddisk ini sangat penting, terutama bagi anda yang mempunyai harddisk dengan kapasitas yang tidak terlalu besar (dibawah 50GB). Harddisk dengan kapasitas tidak terlalu besar akan lebih memerlukan perawatan ekstra, karena selain akan digunakan untuk menyimpan file, anda juga harus menyediakan ruang khusus untuk sistem operasi yang anda gunakan.
Jika pada sistem operasi windows, anda bisa melakukan pengecekan harddisk dan ukuran file atau folder dengan klik kanan dan properties, maka untuk sistem operasi linux, anda bisa mengetikan command du dan df dengan berbagai macam variasi, sesuai dengan kebutuhan anda. Command du digunakan untuk mengetahui ukuran file atau direktori, sedangkan command df digunakan untuk mengetahui total kapasitas harddisk, kapasitas harddisk yang tersisa serta kapasitas harddisk yang sudah digunakan.
 
Cara Mengetahui Ukuran File dan Direktori Linux

Command du (disk usage) adalah merupakan perintah standar Linux / Unix yang digunakan untuk memeriksa informasi dari penggunaan disk pada file maupun direktori Linux / Unix. Command du ini memiliki banyak pilihan parameter yang dapat anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Berikut adalah macam-macam parameter command du :
  • Untuk mengetahui ukuran file, direktori serta subdirektori tertentu :
    du /var/www
     
    cara mengetahui size file, cara mendapatkan size file, size direktori, cek size folder linux 
    Silahkan anda ganti /var/www dengan path direktori yang ingin anda cek.
  • Tambahkan opsi -h (human readable) untuk menampilkan ukuran file, direktori dan subdirektori dengan menggunakan B (Bytes), K (Kilobytes), M (Megabytes), G (Gigabytes), T (Terabytes) dan seterusnya.
    du -h /var/www
     
    memahami list linux, memahami tampilan linux, mempermudah membaca command linux

  • Untuk mengetahui total ukuran direktori tertentu, silahkan tambahkan opsi -s seperti berikut :
    du -sh /var/www
     
    melihat total ukuran direktori, mengetahui total direktori linux, cek total size direktori linux
  • Gunakan opsi -a untuk mengetahui ukuran seluruh file dan direktori yang ada :
    du -a /var/www
     
    melihat semua file dan direktori linux, daftar file dan direktori unix, menampilkan seluruh file linux
  • Jika ingin menampilkan informasi ukuran file atau direktori dalam kilobytes, maka gunakan opsi -k, sedangkan jika ingin menampilkan ukuran file atau direktori dalam megabytes, maka gunakan opsi -m. Anda bisa menambahkan opsi -h untuk membuat tampilannya mudah dipahami (human readable).
    du -k /var/www
     
    cek ukuran file dalam mb, cek mb file, test size file dalam megabytes
     
    du -m /var/www
     
    cek ukuran file dalam kilobytes, test size file dalam kb
  • Untuk mengetahui informasi jumlah total ukuran keseluruhan file dan subdirektori pada direktori yang dicek, silahkan tambahkan opsi -c :
    du -ch /var/www
     
    cara mengetahui total size folder linux, mengetahui total ukuran direktori linux
  • Apabila anda ingin mengetahui ukuran semua file dan sub direktori yang ada, kecuali file dengan format tertentu misalnya format .html, maka anda harus menambahkan opsi -–exclude disertai dengan format file yang tidak ingin anda ketahui (.html) seperti berikut ini :
    du -ah --exclude="*.html" /var/www
  • Bagi anda yang ingin juga menyertakan tanggal modifikasi atau pembuatan file dan direktori / subdirektori, silahkan anda tambahkan opsi –time. Seperti contoh berikut :
    du -ha --time /var/www
     
    cara mengetahui tanggal modifikasi file linux, cara melihat tanggal perubahan file linux

Cara Mengetahui Kapasitas Harddisk Linux

Tidak jauh berbeda dengan du (disk usage), df (disk filesystem) juga memiliki variasi parameter command yang sangat mirip. Jika anda sudah memahami apa saja dan digunakan untuk apa saja variasi parameter command du, maka anda akan bisa memahami juga apa saja dan untuk apa saja variasi dari command df.
  • Gunakan command df untuk mendapatkan informasi nama device, total ukuran disk, disk yang sudah digunakan, disk yang masih tersedia, persentasi penggunaan disk dan lokasi penempatan disk.
    df
    cara cek kapasitas harddisk, cek ukuran hdd, cek spesifikasi harddisk linux
  • Tambahkan opsi -h untuk mempermudah anda dalam memahami tampilan informasi yang muncul di layar console :
    df -h
     
    berapa ukuran harddisk yang masih tersedia, cek kapasitas harddisk yang sudah digunakan, mengetahui jumlah ukuran harddisk vps
  • Untuk opsi lainnya, silahkan anda lihat dengan mengetikan opsi –help :
    df --help
     
    cara memilih harddisk vps, cara memilih kapasitas harddisk server, ukuran minimal harddisk vps linux, memilih size disk  

    Dengan mengetikan opsi tersebut, anda akan mengetahui opsi apa saja yang bisa anda gunakan untuk mengetahui kapasitas harddisk, seberapa banyak harddisk yang sudah dipakai dan seberapa banyak harddisk yang masih tersisa dengan ragam opsi, seperti opsi -i untuk menampilkan informasi inode, opsi -a untuk menyertakan informasi dummy file system dan lain sebagainya.
Demikianlah cara mengetahui kapasitas harddisk, ukuran harddisk yang digunakan dan harddisk yang tersedia serta cara mengetahui ukuran atau size file dan direktori pada sistem operasi linux.
Bagi anda yang ingin mengetahui cara menghapus file atau direktori untuk menghemat penggunaan harddisk Linux, silahkan baca artikel tentang mengenal perintah dasar linux.
Sebaiknya pada saat anda ingin menyewa sebuah VPS, silahkan anda pilih paket VPS dengan harddisk berukuran minimal 20GB. 20GB merupakan ukuran yang sangat minimal, mengingat harddisk tersebut bukan hanya akan dipergunakan untuk menyimpan file-file saja, tapi juga dibutuhkan ruang untuk sistem operasi yang akan digunakan.
Category: articles

Monday, 9 November 2015


Mengatasi Wifi Tidak ON pada Linux Mint 17.2 Rafaela di Laptop Lenovo G40-30 secara Offline

Kalian pernah mengalami WiFi tidak bisa ON setelah install OS Linux Mint 17.2?
Jika iya, Kalian sama seperti teman saya. Teman saya sendiri Sudah install OS 3 Kali. (Linux Mint 17.1 Rebecca (Cinnamon), Ubuntu 14.04 LTS, dan yang terakhir kembali ke Linux Mint 17.2 Rafaela.
Setelah install Linux Mint 17.2 Rafaela teman saya bingung, Ada Menu WiFi nya, tapi saat di ON kan tidak bisa seolah-olah sama saja tidak ada wifinya.Akhirnya saya mencoba mengatasi permasalahan tersebut.


Reza Saputra


Spesifikasinya :

Laptop : Lenovo G40-30
OS        : Linux Mint 17.2 Rafaela

Pertama saya cari di Google, sulit nemunya, soalnya banyak yang pake Bahasa Inggris. Saya sendiri belum fasih Bahasa Inggris. Banyak Saran dari teman-teman juga katanya suruh ini itu, Tapi masih juga belum Bisa di ON kan.
Pada akhirnya saya nemu situs 
Ubuntu Forums, saya coba-coba ketik perintah-perintah itu di Terminal,dan akhirnya Wifi Bisa Di Connect

Berikut langkah-langkahnya :

1.Buka terminal anda dengan cara Ctrl + Alt + T dan masuk ke super user/root.

Reza Saputra

2.Ketikkan perintah :

#echo "options rtl8723be fwlps=N ips=N | sudo tee /etc/modprobe.d/rtl8723be.conf

 Reza Saputra

3.Berikutnya ketikkan perintah berikut :

#echo "options rtl8723be msi=Y" | sudo tee -a /etc/modprobe.d/rtl8723be.conf

Reza Saputra

4.Aktifkan Wifi dengan car mengetikkan perintah :
#modprobe -r ideapad_laptop

 Reza Saputra

5.Nyalakan / Unblock pada driver dengan mengetikkan :
#rfkill unblock all

Reza Saputra

6.Cek apakah Driver sudah ter-unblock semua atau belum,dengan mengetikkan:
# rfkill list

 Reza Saputra

7.Jika sudah kita bisa blacklist ideapad_laptop dengan mengetikkan perintah berikut diterminal : 
# echo "blacklist ideapad_laptop" | sudo tee -a /etc/modprobe.d/blacklist.conf

 Reza Saputra

8.Restart komputer anda 

Reza Saputra

9.Setelah di restart,Cek apakah Wifi sudah terdeteksi atau belum.Cek pada icon
    Wifi anda.
10.Kita lanjutkan perintah-perintah berikut supaya bisa permanent.
  • echo "options rtl8723be fwlps=N ips=N" | sudo tee /etc/modprobe.d/rtl8723be.conf

    Reza Saputra
  •  Edit file  rtl8723be.conf menggunakan teks editor dengan mengetikkan perintah berikut diterminal :
    #gedit /etc/modprobe.d/rtl8723be.conf
Reza Saputra

         Jika sudah klik save dan close saja 

 Reza Saputra
  • Kembali ke terminal dan ketikkan perintah
       #iw reg get

 Reza Saputra
  •  Jika sudah ketikkan perintah berikut :

    # sudo iw reg set PL

    Reza Saputra
11.Untuk mengecek silahkan restart laptop anda atau ketikkan perintah reboot pada terminal

Reza Saputra


Category: articles